Cara Kerja Balon Udara dengan Fisika Sederhana

Melihat balon udara dengan ukuran yang sangat besar dan terbang melayang di udara, mungkin membuat Anda bertanya, bagaimana itu terjadi? Anda tidak sendiri, karena ada banyak orang yang ingin tahu bagaimana cara kerja balon udara sehingga dapat terbang tinggi. Beruntungnya, jawabannya akan Anda temukan di sini.

cara kerja balon udara

Cara Kerja Balon Udara: Prinsip Fisika Sederhana

Jika Anda belajar fisika tentang tekanan udara, maka dapat memahami bagaimana balon udara dapat terbang tinggi. Ini berhubungan erat dengan tekanan udara di dalam envelope (gelembung balon) dan udara di luar envelope. Ini juga berhubungan dengan kadar atau jumlah udara yang ada di dalam envelope.

Adapun yang merubah tekanan udara di dalam envelope ini adalah alat bernama burner. Burner ini adalah yang mengontrol tekanan udara di dalam envelope. Ketika burner kita nyalakan, maka udara panas perlahan akan memenuhi envelope. Udara yang panas ini kemudian akan mengangkat balon udara secara perlahan hingga melayang di udara.

Berdasarkan prinsip fisika, bahwa udara yang panas memiliki berat yang lebih ringan daripada udara dingin. Dengan demikian, udara yang panas akan naik ke atas, sedangkan udara dingin akan turun ke bawah. Sebagai gambaran, coba perhatikan penjelasan di bawah ini.

Satu kubik udara dingin atau normal memiliki berat sekitar 28 gram. Sedangkan ketika dipanaskan dengan suhu mencapai 37 derajat, maka kadar atau beratnya akan berkurang hingga 7 gram saja. Inilah kenapa udara panas itu lebih ringan daripada udara dingin.

Dari sini juga Anda dapat mengetahui bahwa 1 kubik udara yang dipanaskan dapat mengangkat berat 7 gram. Jika 1 orang beratnya sekitar 70 kg, maka membutuhkan berapa kubik udara yang akan kita panaskan untuk mengangkatnya? Nah, ini berhubungan dengan ukuran envelope itu sendiri.

Ya, cara kerja balon udara di atas juga berhubungan dengan ukuran envelope. Gampangnya, semakin besar ukuran envelope, maka semakin banyak udara di dalamnya. Semakin banyak udara kita panaskan di dalam envelope, maka dapat mengangkut semakin banyak orang sekaligus.

Baca Juga :

Pengertian Balon Udara

Cara Balon Udara Naik dan Turun

Setelah mengetahui cara kerjanya yang mengandalkan prinsip fisika dengan memanaskan udara agar bisa naik, Anda juga perlu tahu hal lain. Yakni, cara balon udara naik dan turun. Ini tentu saja masih berhubungan dengan prinsip fisika tersebut di atas.

Cara Balon Udara Naik

Balon udara terbang akan mulai naik ke atas ketika suhu udara di dalam envelope mulai memanas. Tentunya, pilot balon harus mengendalikan burner dengan baik. Pertama, burner akan kita nyalakan perlahan sehingga envelope dapat mengembang dan terisi udara secara penuh.

Burner ini memiliki katup yang dapat kita gunakan untuk mengontrol api atau sumber panas. Jika envelope sudah terisi penuh, burner akan kita nyalakan dengan daya lebih besar dan katup kita buka secara penuh. Di sinilah aktivitas pemanasan atau perubahan tekanan udara terjadi.

Udara di dalam envelope akan mulai panas hingga membuatnya terbang perlahan. Semakin burner kita nyalakan dengan daya penuh dan katup terbuka penuh, maka udara semakin cepat panas. Balon udara pun akan naik dengan cepat.

Hanya saja, pilot harus memperhatikan ketinggian balon. Balon tidak boleh terlalu tinggi karena semakin tinggi altitude kadar udara semakin lemah. Balon ini menggunakan udara untuk mengangkatnya ke atas, jika kadar udaranya lemah, maka balon tidak dapat terbang bahkan hilang keseimbangan.

Oleh sebab itu, balon udara harus berada di ketinggian di mana kadar udara tetap stabil. Dengan demikian, udara di dalam envelope pun tidak akan berkurang. Di sinilah keahlian pilot balon udara sangat penting. Karena selain ketinggian yang harus kita perhatikan, kekuatan angin juga dapat menjadi masalah.

Cara Balon Udara Turun

Lalu, bagaimana cara kerja balon udara ketika akan turun? Tentu pilot akan melakukan hal sebaliknya. Jika burner menyala dengan daya penuh dan katup terbuka penuh balon akan semakin naik, maka berlaku juga sebaliknya. Untuk turun, daya burner harus kita turunkan begitu juga dengan katupnya.

Pilot tidak boleh langsung mematikan burner atau menutup katup secara penuh dengan cepat. Jika itu kita lakukan, maka balon udara akan jatuh dengan kecepatan tinggi. Bahkan bisa tidak terkontrol dan menyebabkan kecelakaan serius. Oleh sebab itu, ini menjadi perhatian penting bagi pilot dan penumpang agar tidak mematikan burner atau menutup katupnya dengan cepat.

Daya burner dapat kita turunkan secara perlahan, begitu juga dengan katupnya, tutuplah secara perlahan. Dengan demikian, envelope akan kehilangan udara panas di dalamnya secara pelan. Ketika udara panas di dalam envelope berkurang, artinya udara dingin semakin banyak.

Dengan demikian, udara semakin berat dan akhirnya balon udara akan turun karena gaya gravitasi. Perlahan tapi pasti, balon udara akhirnya akan sampai di tempat pendaratan. Ya, sebaiknya pilot balon udara pun berpengalaman dan pastinya harus profesional.

Hubungi Kami

Nah anda bisa langsung menghubungi kami jika berminat untuk pembuatan mauapun sewa balon udara ini. Karena kami pabrik balon udara berpengalaman dan profesional.

Sekarang Anda sudah tahu bagaimana cara kerja balon udara yang menggunakan prinsip fisika sederhana. Yakni dengan memanaskan udara hingga menjadikannya ringan dan naik ke atas. Begitu juga dengan proses balon itu turun. Terima kasih.

Tinggalkan komentar