Penyebab Balon Udara Terbang di Angkasa

Kehadiran balon udara terbang memang selalu menarik perhatian. Bahkan dalam setiap festival balon udara, jumlah penontonnya banyak sekali. Ada juga yang menawarkan perjalanan wisata berkesan dengan balon udara seperti di Cappadocia di Turki.

Tapi, apakah Anda tahu bagaimana balon udara bisa terbang? Ini adalah pertanyaan yang menarik dan pastinya membutuhkan jawaban yang pasti. Beruntungnya, Anda akan menemukannya di artikel ini.

Balon udara terbang

Balon Udara Terbang

Anda perlu tahu bahwa balon udara dapat naik ke langit bukan karena mesin yang berukuran besar layaknya pesawat terbang. Selain itu, bukan juga karena menggunakan gas helium layaknya balon promosi atau balon pesta.

Sebenarnya, balon udara dapat terbang karena prinsip fisika yang sederhana. Hanya saja tentunya dengan menggunakan komponen dan teknologi untuk keamanan dan keselamatan. Adapun prinsipnya adalah bahwa udara panas itu memiliki sifat lebih ringan daripada udara dingin.

Ya, sesederhana itu prinsip fisikanya dan pastinya banyak dari kita yang sudah tahu. Sebagai contoh kenapa bangunan seperti pabrik memiliki turbin ventilator. Udara panas di dalam pabrik akan naik ke atas dan keluar melalui turbin ini karena sifatnya yang ringan. Sedangkan udara dingin akan turun ke bawah. Sehingga suhu di dalam pabrik akan tetap stabil.

Sebelum membahas lebih jauh tentang prinsip kerja balon udara, ada baiknya untuk memahami bagian-bagian balon udara. Dengan demikian, Anda dapat memahami kenapa balon udara dapat terbang melayang di udara.

Komponen Balon Udara

Setidaknya, terdapat 3 komponen krusial atau sangat penting dari balon udara. Tiga komponen tersebut adalah basket (keranjang), burner dan envelope. Envelope adalah bagian yang paling besar dan menarik karena bentuknya seperti balon. Bagian balon udara terbang  ini biasanya penuh warna dan cocok sebagai media promosi atau iklan.

Burner sendiri merupakan alat atau mesin pemanas yang letaknya tepat ada di bawah envelope. Burner ini pula yang menciptakan udara panas di dalam envelope sehingga envelope akan naik ke atas atau terbang. Di sinilah prinsip fisika seperti yang sudah dijelaskan di atas, bekerja.

Terakhir adalah basket. Basket atau keranjang ini adalah tempat untuk orang, barang dan lain sebagainya. Dari area basket ini pula penumpang balon udara dapat menikmati pemandangan menakjubkan dari atas. Apalagi saat sunrise atau sunset, pemandangannya begitu mengagumkan dan spektakuler.

Prinsip Kerja

Dari penjelasan di atas, Anda dapat mengetahui bahwa cara kerja balon udara adalah dengan memanaskan udara yang terdapat di dalam envelope. Udara panas di dalam envelope akan mendorong ke atas. Sehingga perlahan balon udara akan naik dan terbang (melayang) ke udara.

Udara panas secara fisik memang lebih ringan daripada udara dingin. Sehingga, pada saat yang bersamaan, udara panas naik dan udara dingin turun. Satu kubik udara memiliki berat kurang lebih sekitar 28 gram. Jika udara dipanaskan di angka 37 derajat Celcius, maka beratnya akan mengalami penurunan menjadi 7 gram.

Dari penjelasan ini, Anda dapat mengetahui bahwa 1 kubik udara mampu mengangkat beban seberat 7 gram. Tentu saja, 7 gram adalah berat yang sangat sedikit. Untuk itulah desain envelope memiliki ukuran yang sangat besar.

Ukuran envelope ini menjadi indikator atau batas berat yang mampu ditopang oleh balon udara. Oleh sebab itu, balon udara ada yang hanya mampu membawa 3 penumpang. Ada juga balon udara terbang yang mampu membawa lebih dari 3 orang. Ini bergantung pada ukuran atau jumlah udara per kubik yang ada di dalam envelope.

Bayangkan saja, 1 kubik udara hanya mampu mengangkut berat 7 gram. Lalu, berapa kubik udara yang dibutuhkan untuk mengangkat 1 orang dengan berat 80 kg misalnya? Kalau misalnya 3 orang dengan masing-masing beratnya 70 kg? Tentu lebih banyak lagi.

Balon Tidak Bisa Terbang Terlalu Tinggi

Hal yang perlu Anda pahami adalah bahwa walau balon udara dapat terbang tinggi, tapi tidak bisa terlalu tinggi layaknya pesawat. Ini juga berhubungan dengan prinsip fisika. Yakni udara di atmosfer jika semakin tinggi maka akan semakin menipis.

Oleh sebab itu, jika balon udara terlalu tinggi maka akan berbahaya karena udara yang sedikit. Dengan demikian kemampuan terbang balon akan semakin lemah. Untuk itulah pilot balon udara harus menjaga jarak ketinggian agar tetap di area yang aman.

Baca Juga :

Cara Membuat Balon Udara

Hubungi Kami

Pertanyaan terakhir adalah bagaimana balon udara turun? Tentunya ini masih berhubungan dengan prinsip fisika di atas. Yakni dengan mematikan burner sehingga udara di dalam envelope akan kembali menjadi dingin.

Suhu udara yang semakin menurun akan membuat kemampuan terbang balon melemah. Sehingga balon akan turun atau kembali ke darat. Tentu saja, pilot tidak boleh mematikan burner seketika karena balon bisa jatuh dan itu sangat berbahaya. Ya, jika burner tiba-tiba mati, maka kecepatan turunnya tidak akan terkontrol.

Terdapat sebuah katup di bagian burner yang berfungsi mengatur burner tersebut. Pilot dapat menyalakan burner dan membukanya atau menutupnya perlahan. Sehingga balon udara terbang dapat naik dan turun secara perlahan sesuai keinginan dan tentu saja untuk keselamatan penumpangnya. Bagaimana, menarik bukan bahasan kali ini? Terima kasih.

Tinggalkan komentar